Ketua Komisi Pemilihan (Comelec) Sheriff Abas dan Komisaris Rowena Guanzon keduanya pensiun dari badan pemungutan suara pada 2 Februari.
Tetapi sebelum hari terakhir mereka, mereka masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan di Comelec.
Menurut laporan “24 Oras” Tina Panganiban Perez, Guanzon mengatakan dia harus menyelesaikan 53 resolusi lagi pada Rabu, 2 Februari tengah malam.
Ditanya apakah Komisaris Comelec Aimee Ferolino-Ampoloquio akan meminta tanda tangannya pada resolusi, Guanzon yang bersemangat mengatakan Ferolino tidak memberikan tanggapan apa pun.
“Saya tidak tahu apakah dia (Ferolino) tidak mendapat jawaban. Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan Sheriff Abas terhadapnya,” kata Guanzon.
Lebih lanjut, Guanzon mengatakan kepada Ferolino bahwa dia akan memprioritaskan citra Comelec.
“Biarkan dia hidup dengan itu, Anda tidak bisa menjadikannya pertarungan pribadi antara dia dan saya karena saya sudah mengatakan alasan saya,” katanya.
“Dulu saya membelanya tapi saya harus membela institusi Comelec dulu. Saya harus melayani rakyat dulu,” tambah Guanzon.
Guanzon menuduh Ferolino menunda rilis resolusi Comelec dalam kasus diskualifikasi terhadap mantan senator Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr.
Ferolino mengatakan Guanzon berusaha mempengaruhi keputusannya.
Setelah pensiun, Guanzon mengatakan dia akan terus “memerangi kesalahan.”
Abas yang sudah mengemasi barang-barangnya, memberikan nasehat terakhirnya kepada para komisaris sebelum meninggalkan jabatannya.
Dia menyarankan agar para komisaris mendiskusikan masalah mereka di antara mereka sendiri dengan cara yang baik daripada saling mengkritik di media sosial atau melalui media.
“Saya berharap mereka dapat berbicara dengan baik sehingga masalah dapat diselesaikan dengan mudah,” katanya.
Abas adalah orang yang ditunjuk oleh Presiden Rodrigo Duterte sementara Guanzon adalah orang yang ditunjuk terakhir dari mendiang mantan presiden Noynoy Aquino. —Consuelo Marquez / NB, GMA News
Posted By : data pengeluaran hk