Bayan Muna meratapi nasib tahanan politik setelah tahanan berusia 67 tahun meninggal karena kanker
Uncategorized

Bayan Muna meratapi nasib tahanan politik setelah tahanan berusia 67 tahun meninggal karena kanker

Perwakilan Bayan Muna Eufemia Cullamat pada hari Selasa menuduh pemerintahan Duterte menutup mata terhadap hak asasi tahanan politik, yang berisiko COVID-19 karena kepadatan di penjara.

Hal itu disampaikan Cullamat dalam pidato kehormatannya di DPR menyusul meninggalnya Antonio Molina, tahanan politik berusia 67 tahun yang meninggal karena kanker perut pada 18 November 2021.

Menurut Cullamat, Molina, anggota Katipunan ng Samahang Magbubukid sa Timog Katagalugan, bersama enam aktivis tani lainnya ditangkap oleh militer dan polisi pada 2019 karena kasus kepemilikan senjata api dan bahan peledak yang “dipalsukan”.

Molina kemudian didiagnosis menderita kanker stadium 4 awal tahun ini saat masih ditahan.

Kaisahan ng mga Kamagan di Kaibigan ng mga Tahanan Politik (Kapatid) mengajukan petisi untuk membebaskan tapol khususnya lansia dan mereka yang memiliki gangguan kesehatan akibat ancaman COVID-19.

Cullamat kemudian menyayangkan bahwa pengadilan tidak menyetujui permohonan Kapatid.

“Tetapi pemerintahan ini tetap buta dan tuli. Meskipun tidak membebaskan tahanan politik, serangan itu tanpa henti, bahkan pembebasan penuh kasih yang seharusnya dilakukan pemerintah telah diabaikan,” katanya kepada rekan-rekan anggota parlemennya.

[But the Duterte administration keeps turning a blind eye. It is not releasing the political prisoners, there is non-stop attack and even compassionate release was not given.]

Cullamat mengatakan tidak adil bahwa tahanan politik miskin menderita di penjara sementara mereka yang dihukum masih mencalonkan diri dalam pemilihan.

“Jika politisi yang divonis penjara bisa keluar dan tetap bebas mencalonkan diri dalam pemilu, mengapa petani miskin dan tak bersalah dipenjara ringan?” kata Kulamat.

[If politicians who are convicted are released and can run for the elections, why are poor and innocent farmers being detained?]

“Dia bahkan tidak dibebaskan untuk menerima perawatan yang layak. Dia ditolak keadilan beberapa kali. Bahkan, kanker masyarakat membunuh Tatay Antonio dan ratusan lainnya seperti dia,” tambahnya.

[They could not leave and get treated. They are facing injustice. In truth, it was the society who killed Tatay Antonio and hundreds of prisoners like him.]

Molina adalah tahanan politik keempat di Tagalog Selatan yang meninggal selama rezim Duterte, kata Cullamat.

GMA News Online meminta komentar Malacañang mengenai tuduhan Cullamat tetapi belum mendapat tanggapan.

Secara total, Cullamat mengatakan ada 709 tapol yang terdiri dari 59 manula dan 92 yang terdiagnosa sakit. -Consuelo Marquez / NB, GMA News


Posted By : data pengeluaran hk