Makan makanan asin seperti menambahkan garam sebagai bumbu masakan dan kecap asin dan whey adalah beberapa penyebab berkembangnya batu empedu. Berapa banyak garam yang harus dikonsumsi seseorang untuk mencegah berbagai penyakit?
Dalam program “Pinoy MD”, ahli gizi-ahli gizi terdaftar Audee Sunga menjelaskan bahwa Recommended Daily Intake (RDI) adalah dasar apakah seseorang kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti natrium yang ditemukan dalam garam.
Setiap hari, seseorang tidak boleh mengonsumsi lebih dari satu sendok teh garam, atau setara dengan 2.000 miligram natrium.
Tapi orang Filipina suka makan terlalu banyak garam, sama seperti mie instan yang memiliki lebih dari 1.000 miligram sodium.
Satu sendok makan kecap ikan mengandung 1.240 miligram, dan sekaleng sarden mengandung 400 miligram sodium.
Ini selain garam yang menjadi bumbu utama orang Filipina dalam memasak.
Menurut Sunga, beberapa penyakit yang bisa tertular akibat mengonsumsi makanan asin adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit jantung dan penyakit ginjal, serta stroke.
Dikatakan bahwa natrium dari apa yang kita makan dapat menumpuk dan mengkristal di berbagai organ tubuh seperti ginjal atau kantong empedu.
Untuk menghindari batu empedu, masak hanya ikan segar daripada makan ikan kering.
Penggunaan garam sebagai bumbu juga harus moderat, dan biasakan membaca label nutrisi untuk melihat berapa banyak natrium yang Anda makan.
Bila memungkinkan, hindari makanan olahan dan makanan kaleng yang tinggi kandungan natrium.
Garam Himalaya merah muda dengan 1.600 miligram sodium per sendok teh bisa menjadi alternatif garam standar dengan 2.000 miligram sodium per sendok teh. –FRJ, Berita GMA
Posted By : togel hongkonģ