KIDAPAWAN CITY – Tujuh desa di M’lang, Cotabato telah ditemukan memiliki wabah demam babi Afrika selama akhir pekan, kata wakil walikota kota.
Setidaknya selusin babi terbunuh karena ASF, kata Wakil Walikota M’lang Joselito Piñol.
Piñol mengatakan bahwa ASF pertama kali dilaporkan di New Antique dan New Lawaan kemudian menyebar ke lima daerah terdekat.
Desa-desa yang terkena dampak ditempatkan di bawah pengawasan ketat, dengan perbatasan ditutup sementara untuk mencegah masuk dan keluarnya babi hidup, untuk mencegah eskalasi ASF ke daerah lain.
“Di Barangay New Antique saja, setidaknya 8 babi mati minggu lalu dan ada juga yang dilaporkan mati di Baranggay New Lawaan di dekatnya,” kata Piñol dalam sebuah wawancara radio.
Dia memerintahkan pemotongan sementara semua babi untuk tujuan komersial untuk mencegah penyebaran ASF.
Sedikitnya 20 babi dijadwalkan untuk disembelih di rumah jagal ganda A di kota itu, kata Piñol.
Wakil walikota mengatakan dia mencurigai bahwa virus itu berasal dari daging olahan chorizo yang dibeli dari pedagang keliling oleh peternak babi yang terkena dampak di Barangay New Antique.
“Kami melakukan penyelidikan dan kami menemukan bahwa mereka yang memelihara babi di daerah ini menggunakan pakan untuk memelihara babi mereka. Namun seorang peternak babi yang terkena dampak ASF mengaku bahwa ada sisa daging olahan yang diumpankan ke beberapa babi,” katanya. dikatakan.
Piñol mengatakan dia akan mengusulkan kepada dewan kota selama sesi reguler mereka pada hari Rabu bahwa M’lang ditempatkan di bawah keadaan bencana. Ini akan memungkinkan kota untuk menggunakan 5% Dana Respon Cepat yang berjumlah kurang lebih P20 juta untuk membantu peternak babi yang terkena dampak.
Pejabat kota mengatakan dia akan merujuk masalah ini ke Kantor Wilayah 12 Departemen Pertanian dan pemerintah provinsi Cotabato untuk kemungkinan bantuan keuangan kepada peternak babi yang terkena dampak. —KG, Berita GMA
Posted By : totobet