Departemen Pendidikan (DepEd) pada hari Rabu mengatakan telah menetapkan intervensi untuk mengatasi masalah “kemiskinan belajar” di Filipina, yang mencapai 90% menurut studi Bank Dunia baru-baru ini.
Menurut DepEd, pihaknya “secara proaktif” menangani masalah kemiskinan pembelajaran di negara ini bahkan sebelum pandemi dimulai.
“Di tengah situasi kesehatan masyarakat, kami terus melakukan reformasi dalam kurikulum, lingkungan belajar, dan pengembangan profesional guru melalui kampanye Sulong EduKalidad. Kami juga mempersiapkan partisipasi kami dalam penilaian internasional mendatang untuk mengevaluasi secara dekat upaya,” baca pernyataan itu.
“Isu kemiskinan belajar telah menjadi dilema negara selama bertahun-tahun dan Departemen secara proaktif menanganinya untuk jangka panjang,” tambahnya.
Dalam studi Bank Dunia yang dirilis 16 November lalu, menunjukkan bahwa kemiskinan belajar, yaitu kegagalan membaca dan memahami teks sederhana pada usia 10 tahun, di Filipina mencapai 90%.
Laporannya, berjudul “Pembelajaran Jarak Jauh Selama COVID-19: Pelajaran dari Hari Ini, Prinsip untuk Masa Depan,” juga menunjukkan bahwa penerimaan pembelajaran jarak jauh di kalangan anak sekolah hanya 20% di Filipina, yang merupakan tingkat terendah di samping Ethiopia.
Menurut data per Maret 2021, penerimaan pembelajaran jarak jauh sangat bervariasi di setiap negara, mulai dari 100 persen anak-anak yang terlibat dalam pembelajaran jarak jauh sejak penutupan sekolah di Bulgaria hingga 52 persen di Burkina Faso, hingga serendah-rendahnya. 20 persen di Ethiopia dan Filipina,” tulis studi tersebut.
Menanggapi laporan ini, DepEd mengatakan meluncurkan program seperti inisiatif Bawat Bata Bumabasa (3Bs) yang mengarahkan kantor lapangan mereka untuk menciptakan “pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan membaca di kalangan pelajar.”
Juga, DepEd mengatakan mengimplementasikan Every Child a Reader Program (ECARP) yang mengintegrasikan inisiatif yang diperkuat pada Program Bahasa Awal, Literasi dan Berhitung (ELLN), Pendidikan Multibahasa Berbasis Bahasa Ibu (MTB-MLE), dan Pedagogical Retooling dalam Matematika, Bahasa , dan Sains (PRIMALS).
Untuk pemerintahan selanjutnya, DepEd juga mengatakan telah menyusun rencana pengembangan pendidikan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
“Dengan tujuan kampanye Sulong EduKalidad dan Rencana Pengembangan Pendidikan Dasar (BEDP) 2030 yang akan terwujud di tahun-tahun mendatang, kami meninggalkan misi yang layak untuk dilanjutkan ke pemerintahan DepEd berikutnya,” kata departemen pendidikan.
“Kami telah menempuh perjalanan panjang dalam pencarian kami untuk pendidikan berkualitas tetapi kami belum selesai dengan perjalanan kami. Upaya kami harus konsisten, kohesif, dan kolaboratif untuk kami capai dalam memberikan pendidikan berkualitas kepada setiap anak Filipina,” tambahnya.—LDF, Berita GMA
Posted By : data pengeluaran hk