Komisi Layanan Sipil (CSC) pada hari Jumat mengatakan saat ini sedang mengerjakan kebijakan untuk pegawai pemerintah yang tidak divaksinasi yang akan melapor untuk pekerjaan di tempat, yang akan dirilis “dalam waktu dekat.”
Pada briefing Laging Handa, Komisaris CSC Aileen Lizada mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Departemen Kesehatan (DOH) mengenai pengujian “RT-PCR reguler” untuk pekerja yang tidak divaksinasi.
“Semoga final ngayon ang CSC na kebijakan yang akan berhubungan dengan topik tersebut, kami akan menghubungi DOH ketika mereka mengatakan ‘reguler RT-PCR,’ ano ba talaga ‘yung ‘reguler,’ apakah itu satu minggu, ini dua minggu?” kata Lizada.
(CSC sekarang sedang menyelesaikan kebijakan yang akan berhubungan dengan topik tersebut, kami akan menghubungi DOH. Ketika mereka mengatakan ‘RT-PCR biasa’, apa yang mereka maksud dengan ‘reguler’, apakah itu satu minggu, adalah itu dua minggu?)
“Komisi sudah masuk. Kami telah melakukan beberapa pertemuan komisi tentang hal itu bersama dengan hukum kami [team] dan kantor kebijakan kami. Kita tunggu saja, dalam waktu dekat CSC akan mengeluarkan kebijakan tentang topik tersebut,” kata Lizada dengan campuran bahasa Filipina dan Inggris.
Gugus Tugas Antar-Lembaga untuk Penanganan Emerging Infectious Diseases (IATF) Resolusi 148-B mewajibkan karyawan yang ditugaskan untuk melapor kerja untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Ketentuan tersebut menyatakan bahwa: Di daerah-daerah di mana persediaan vaksin COVID-19 mencukupi sebagaimana ditentukan oleh National Vaccines Operation Center (NVOC), semua perusahaan dan pengusaha di sektor publik dan swasta mewajibkan karyawannya yang memenuhi syarat yang ditugaskan untuk melakukan -tempat kerja untuk divaksinasi COVID-19.
“Pegawai yang memenuhi syarat yang tetap tidak divaksinasi tidak dapat diberhentikan hanya karena alasan itu. Namun, mereka harus menjalani tes RT-PCR secara teratur dengan biaya sendiri untuk keperluan pekerjaan di tempat. Asalkan, tes antigen dapat dilakukan ketika kapasitas RT-PCR tidak mencukupi atau tidak segera tersedia,” tambah resolusi tersebut.
Dalam pengajuan Resolusi DPR 2373, blok Makabayan sangat mendesak Presiden Rodrigo Duterte untuk mencabut resolusi tersebut yang mengharuskan vaksinasi wajib bagi pekerja dan alih-alih memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan pekerja sebagai garis depan ekonomi di tengah pandemi. – RSJ, Berita GMA
Posted By : data pengeluaran hk