Korban tewas di Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM) dari serangan Badai Tropis Paeng telah meningkat menjadi 54, seorang pejabat mengatakan Senin.
Diwawancarai melalui Super Radyo dzBB, Menteri Dalam Negeri BARMM Naguib Sinarimbo mengatakan operasi pengambilan sedang berlangsung setelah badai kuat melanda wilayah tersebut selama akhir pekan.
“Operasi pengambilan telah dilanjutkan di daerah di mana laporan kepada kami adalah bahwa korbannya tinggi. Ini Barangay Kusiong, kita buat posko kejadian… kita sentralisasi untuk dikelola oleh Panglima Divisi Infanteri 16,” kata Sinarimbo. “Kemarin ada dua yang diamankan. Hari ini, alat berat akan digunakan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Bina Marga sudah turun kemarin untuk menyelesaikan penggalian.”
(Kami melanjutkan operasi pengambilan di daerah dengan laporan korban yang tinggi. Ini di Barangay Kusiong [in Datu Odin Sinsuat, Maguindanao del Norte]. Kami mendirikan pos komando insiden tetapi kami meminta komandan jenderal Divisi Infanteri ke-16 untuk memusatkan manajemen. Kemarin, kami mengambil dua orang. Hari ini, kami akan menggunakan alat berat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Bina Marga mengerahkan alat berat.)
“Ada [ding] mga hilang,” tambahnya. (Ada juga beberapa orang yang hilang.)
Data terakhir dari Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) menunjukkan jumlah total kematian akibat Paeng telah meningkat menjadi 98. Sebanyak 69 orang terluka sementara 63 hilang, tambahnya.
BARMM ditempatkan di bawah keadaan bencana pada hari Sabtu, 29 Oktober karena serangan gencar Paeng di wilayah tersebut.
Sinarimbo mengatakan sekitar 500.000 orang terkena dampak topan tropis, dengan beberapa daerah yang tersisa banjir. Jalan dan jembatan utama juga rusak, tambahnya.
“Pertama yang akan kita minta adalah area jalan raya nasional dan jalan yang ada di sini dan jembatan, saya harap segera diperbaiki karena berada di bawah DPWH nasional. [Department of Public Works and Highways] Itu saja,” kata Sinarimbo.
(Hal pertama yang akan kami minta adalah agar jalan raya nasional, jalan, dan jembatan di daerah ini segera diperbaiki.)
“Contohnya jembatan Mituan di Parang ini terputus, sehingga perjalanan dari Kota Cotabato ke Kota Marawi, Cotabato ke Pagadian, tidak bisa lewat di sana. Lalu Jembatan Labo-labo ini… jadi transportasi barang bantuan pun terpengaruh,” katanya.
(Contohnya Jembatan Mituan di Parang. Sudah rusak, sehingga perjalanan dari Kota Cotabato ke Kota Marawi dan Cotabato ke Pagadian terpengaruh. Sedangkan angkutan barang bantuan terdampak karena Jembatan Labo-Labo rusak.)
“Dan kemudian listrik di Datu Blah juga perlu dipulihkan. Satu hal yang sedang dibahas adalah pemerintah pusat mungkin memiliki mesin genset yang bisa dipinjamkan,” tambah Sinarimbo.
(Kami juga perlu memulihkan listrik di Datu Blah Sinsuat. Salah satu yang kami diskusikan adalah apakah pemerintah pusat memiliki mesin genset yang bisa mereka pinjamkan.)
Korban tewas Datu Odin Sinsuat di 20
Sementara itu, jumlah korban tewas di Datu Odin Sinsuat, Maguindanao del Norte, kini berjumlah 20 orang, menurut laporan Abby Caballero pada “24 Horas.”
Mayat-mayat itu ditemukan di tengah operasi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung di daerah di mana lima warga juga masih hilang setelah banjir bandang dan tanah longsor melanda daerah tersebut.
Pemeriksaan udara oleh Penjaga Pantai Filipina di sekitar lokasi yang terkena dampak menunjukkan jejak kehancuran Paeng, termasuk rumah-rumah yang rusak.
Hujan telah berhenti di provinsi itu, kata laporan itu. Meski demikian, petugas tetap mengimbau warga untuk waspada dan segera mengungsi dari rumah mereka jika hujan turun lagi. — BM, Berita GMA
Posted By : totobet