Sedikitnya lima orang tewas di Camarines Sur pekan lalu, termasuk tiga anak di bawah umur, dengan polisi menuduh bahwa pembunuhan itu karena pertikaian mengenai kepemilikan tanah.
Tersangka diketahui bernama Arturo De Leon, yang kini sedang diselidiki dan dikejar polisi usai kejadian Jumat 5 November 2021 lalu.
De Leon diduga telah menembak kepala Romulo De Leon yang berusia 72 tahun di kediamannya di Barangay Tarusanan, Milaor, Camarines Sur.
Yang juga terluka parah adalah kerabat Hobi dan Robi De Leon Britanico, masing-masing berusia enam dan empat tahun.
Setelah serangan itu, Arturo dikatakan telah pergi ke kediaman tetangga Romulo, Luzviminda Cobilla, di mana ia diduga menembak dan melemparkan granat, melukai putra Cobilla, Samuel, dan Noella yang berusia tujuh tahun.
Semua korban dibawa ke rumah sakit terdekat di mana Romulo dan Samuel dinyatakan meninggal pada saat kedatangan, sementara tiga anak Robi, Hobi, dan Noella kemudian meninggal karena luka-luka mereka.
“Mereka telah bertarung di darat untuk waktu yang lama. Kapten Polisi Rosalinda Morales dari Kantor Polisi Kota Milaor mengatakan dalam sebuah laporan tentang “Akhir Pekan 24 Oras” GMA pada hari Minggu.
(Mereka memiliki konflik berkelanjutan karena kepemilikan tanah. Konflik disebabkan oleh dendam karena kepemilikan tanah.)
Sementara itu, Kepala Polisi Nasional Filipina Guillermo Eleazar mengatakan dia telah memerintahkan unit polisi regional untuk menyelidiki lebih dalam masalah ini dan memastikan keadilan ditegakkan segera.
“Saya sudah perintahkan kepada Regional Director PRO 5 untuk mengidentifikasi dan menangkap mereka yang berada di baliknya secepatnya,” ujarnya.
(Saya sudah memerintahkan kepada Kapolres Kanwil 5 untuk mengidentifikasi dan mengejar pelaku di balik ini secepatnya.)
“Saya juga telah mengarahkan semua direktur regional kami untuk memberi saya pembaruan tentang kampanye mereka melawan senjata api lepas di bidang tanggung jawab masing-masing,” tambahnya. – Jon Viktor Cabuenas/DVM, GMA News
Posted By : totobet