Pakar Belanda merekomendasikan penguncian pertama di Eropa Barat sejak musim panas

AMSTERDAM — Panel penasehat ahli pandemi di Belanda merekomendasikan pada Kamis untuk memberlakukan penguncian sebagian—yang pertama di Eropa barat sejak musim panas, memberi tekanan pada pemerintah Belanda untuk mengambil tindakan drastis dan tidak populer untuk memerangi lonjakan COVID-19.

Kabinet sementara Perdana Menteri Mark Rutte diperkirakan akan mengambil keputusan pada hari Jumat tentang langkah-langkah baru mengikuti rekomendasi dari Tim Manajemen Wabah, sebuah panel ahli, penyiar NOS melaporkan.

Di antara langkah-langkah yang sedang dipertimbangkan adalah pembatalan acara, penutupan teater dan bioskop, dan waktu penutupan lebih awal untuk kafe dan restoran, kata laporan NOS. Sekolah akan tetap buka.

Pemerintah sering, tetapi tidak selalu, mengikuti rekomendasi panel.

Banyak negara maju mengatakan penguncian lebih lanjut tidak lagi diperlukan karena peluncuran vaksin, bahkan ketika infeksi telah melonjak ke tingkat rekor.

Negara-negara seperti Inggris mengandalkan suntikan booster vaksin untuk meningkatkan kekebalan dan menghindari sistem perawatan kesehatan mereka yang berlebihan selama musim dingin.

Belanda sejauh ini memberikan suntikan booster hanya untuk sekelompok kecil orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Meskipun tingkat vaksinasi orang dewasa mendekati 85%, rumah sakit di beberapa bagian Belanda terpaksa mengurangi perawatan rutin untuk merawat pasien COVID-19.

Bulan lalu, pasien COVID-19 yang tidak divaksinasi di rumah sakit Belanda memiliki usia rata-rata 59, dibandingkan dengan 77 tahun untuk pasien yang divaksinasi, data yang disediakan oleh Institut Kesehatan Belanda (RIVM) menunjukkan.

Sekitar 56% pasien COVID-19 Belanda tidak divaksinasi atau hanya divaksinasi sebagian. Di antara pasien COVID-19 di unit perawatan intensif, 70% tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian.

Pekan lalu, Belanda memperkenalkan kembali masker dan memperluas daftar tempat yang memerlukan apa yang disebut “corona pass”, yang menunjukkan vaksinasi atau hasil tes negatif, untuk mendapatkan akses.

Lembaga pada hari Selasa melaporkan kasus mingguan naik 45% menjadi 76.790, atau lebih dari 400 per 100.000 penduduk. — Reuters