Beberapa dari mereka yang ditangkap dalam serangan narkoba 6 November di sebuah resor pantai Davao de Oro telah mempertanyakan mengapa mantan kepala informasi Kota Davao Jefry Tupas diizinkan meninggalkan daerah itu, sebuah laporan di Unang Balita mengatakan Jumat.
Tujuh belas orang ditangkap dan obat-obatan terlarang senilai P1,5 juta disita dalam penggerebekan yang dilakukan oleh Badan Penegakan Narkoba Filipina (PDEA) di sebuah resor pantai di kota Mabini.
Mengutip sebuah wawancara oleh Newsline Filipina yang berbasis di Davao, laporan Unang Balita mengatakan beberapa dari mereka yang ditangkap mengklaim bahwa mereka hanya tamu pesta dan tidak memiliki obat-obatan terlarang.
Mereka mengatakan mereka melihat Tupas ditangkap tetapi dibebaskan setelah dia mengatakan dia bekerja untuk Walikota Davao City Sara Duterte, putri Presiden Rodrigo Duterte.
Namun menurut kepala PDEA Wilkins Villanueva, Tupas bukan salah satu target operasi.
Tupas, yang mengajukan pengunduran dirinya sehari setelah penggerebekan, sejak itu dipecat dari pekerjaannya oleh Walikota Duterte. GMA News menghubunginya untuk meminta komentarnya tetapi dia tidak menanggapi.
Tupas sebelumnya mengaku menghadiri pesta itu tetapi mengatakan dia pergi setelah makan dan sebelum penggerebekan narkoba.
Malacañang mengatakan Kamis pihak berwenang tidak memberikan perlakuan istimewa kepada Tupas dalam serangan narkoba. —KBK, Berita GMA
Posted By : totobet