Penduduk kota Abra berlindung di tenda-tenda setelah gempa merusak rumah mereka
Uncategorized

Penduduk kota Abra berlindung di tenda-tenda setelah gempa merusak rumah mereka

Tenda yang didirikan beberapa meter dari rumah mereka yang rusak akibat gempa berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi beberapa keluarga di kota Abra di Lagayan.

Menurut laporan Ivy Hernando dari GMA Regional TV One Central Luzon pada “24 Oras” pada hari Kamis, warga meminta bantuan untuk dapat memperbaiki rumah mereka.

Carmelo Velasquez, salah seorang warga, mengaku tidak tahu bagaimana cara memperbaiki rumah mereka yang rusak di Sitio Kiwas, Barangay Pulot.

Rumahnya merupakan salah satu dari enam rumah yang rusak total di Abra akibat gempa 6,4.

“Saya minta maaf karena saya harus merenovasi lagi. Situasi saya masih seperti ini,” katanya.

(Sangat disesalkan karena saya harus merenovasinya sekali lagi.)

Sementara itu, Velasquez dan yang lainnya memilih untuk tinggal di tenda-tenda di luar rumah mereka.

“Kami keluar, takut gempa susulan yang kuat, jadi kami memilih untuk tidur di luar,” tambahnya.

(Kami keluar karena takut gempa susulan. Jadi, kami memutuskan untuk tidur di sini.)

Data dari pemerintah daerah menunjukkan lebih dari 1.000 warga terkena dampak gempa.

Sementara itu, kelas di semua tingkatan masih diliburkan di Lagayan karena beberapa sekolah rusak.

Salah satu sekolah yang rusak berat adalah SMA Negeri Pulot yang baru dibangun.

“Dulu ada sedikit kerusakan pada gedung sekolah kami, tetapi seharusnya untuk perbaikan. Tapi sekarang lebih parah, retakan lebih banyak terlihat sekarang,” kata perawat sekolah Marino Taclawan.

(Sebelumnya, gedung sekolah kami mengalami kerusakan ringan. Tapi sekarang semakin parah, retakan semakin terlihat.)

Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (DSWD) sudah mulai memberikan bantuan kepada rumah tangga yang terkena dampak gempa.

“Perintah saya kepada orang-orang saya di DSWD adalah bahwa bantuan tidak boleh lebih dari 24 jam. Orang tersebut harus sudah makan sebelum 24 jam. Kalau begitu, maka dalam 12 jam masyarakat akan diberi makan dan diberikan apa yang seharusnya diberikan kepada mereka,” kata Sekretaris Kesos Erwin Tulfo.

(Pesanan saya kepada DSWD adalah bahwa bantuan harus diberikan dalam waktu 24 jam. Bantuan seperti makanan harus sampai kepada mereka dalam waktu 24 jam.)

Departemen juga mengatakan bahwa bantuan keuangan akan diberikan kepada warga untuk perbaikan rumah mereka.—Richa Noriega/LDF, Berita GMA


Posted By : totobet