Badan Penegakan Narkoba Filipina (PDEA) Wilayah XI pada hari Rabu mengatakan akan menyelidiki serangan narkoba yang diduga melibatkan petugas informasi Walikota Kota Davao Sara Duterte.
Ini, ketika blok Makabayan di DPR mengajukan Resolusi DPR 2342 yang mendesak Komite Narkoba Berbahaya untuk memeriksa operasi di pesta pantai di Mabini pada Sabtu malam yang menghasilkan obat-obatan terlarang senilai P1,5 juta.
Mengutip sebuah laporan berita, anggota parlemen Makabayan mengatakan petugas informasi Kota Davao, Jefry Tupas, dan pengunjung pesta lainnya seharusnya diizinkan oleh penegak hukum untuk meninggalkan resor selama penggerebekan.
Dalam wawancara televisi terpisah, direktur PDEA-Region XI Aileen Lovitos mengatakan badan tersebut akan membahas klaim dari 17 tersangka yang ditangkap bahwa beberapa orang, termasuk Tupas, diizinkan untuk pergi.
“Kami akan melakukan penyelidikan kami sendiri atas kasus ini dan tentu saja apa pun yang mereka katakan, spekulasi yang mereka buat, kami akan melakukan penyelidikan kami sendiri,” katanya dalam wawancara dengan ANC.
Tersangka lain yang ditangkap dilaporkan mengklaim bahwa obat-obatan terlarang yang disita diduga berasal dari Tupas dan kawan-kawannya.
“Tuduhan ini terkait dengan operasi penyergapan narkoba baru-baru ini yang dilakukan di Davao De Oro adalah simbol dari kampanye anti-narkoba berdarah yang gagal dari pemerintahan Duterte,” kata blok Makabayan.
“Kampanye anti-narkoba pemerintah berbau standar ganda atau keadilan selektif, di mana orang-orang yang diduga sebagai pemimpin kartel narkoba, bandar narkoba besar, tokoh-tokoh penting dan mereka yang diduga sebagai pelindung di pemerintahan telah lolos dari kampanye anti-narkoba, sementara ribuan dari tersangka pedagang kecil dan pengguna korban telah menjadi sasaran, dan, yang terburuk, terbunuh,” tambahnya.
Sara Duterte mengatakan dia sudah memberhentikan Tupas dari pekerjaannya, mencatat bahwa yang terakhir juga menandakan pengunduran dirinya.—LDF, Berita GMA
Posted By : totobet