Pemerintah Filipina mungkin menyelidiki pendiri Kerajaan Yesus Kristus (KJC) Pastor Apollo Quiboloy, berdasarkan bukti yang dikumpulkan pihak berwenang AS, Menteri Kehakiman Menardo Guevarra mengatakan Rabu.
Jaksa AS telah mengajukan tuntutan perdagangan seks terhadap Quiboloy karena diduga memaksa gadis-gadis dan wanita muda untuk berhubungan seks dengannya.
“Kami akan menunggu bukti yang dikumpulkan oleh Departemen Kehakiman AS (US-DOJ) dan menentukan apakah penyelidikan terpisah oleh DOJ kami diperlukan,” kata Guevarra kepada wartawan ketika ditanya apakah pemerintah Filipina akan melakukan penyelidikannya sendiri.
Namun Guevarra mengatakan belum ada perkembangan lebih lanjut dalam kasus AS.
Sebelumnya, DOJ mengatakan belum ada permintaan ekstradisi yang diajukan oleh Kedutaan Besar AS sehubungan dengan tuduhan terhadap pendeta.
Quiboloy dan pejabat gereja lainnya, termasuk dua administrator gereja yang berbasis di AS, telah didakwa karena menjalankan operasi perdagangan seks yang mengancam korban berusia 12 tahun dengan “kutukan abadi” dan kekerasan fisik.
Quiboloy dan lima anggota gereja lainnya telah menghadapi pemerkosaan, pelecehan anak, dan pengaduan perdagangan manusia yang dijatuhkan oleh Kantor Kejaksaan Kota Davao pada tahun 2020, dengan alasan kurangnya bukti.
Baru-baru ini, pemimpin agama itu memerintahkan masyarakat untuk berhenti “menganiaya, menuntut, dan memfitnah” dia, atau lebih menderita karena pandemi.
Dia mengatakan pandemi hanya akan berhenti jika dia dibebaskan dari tuduhannya.
Sementara itu, penasihat hukum KJC menyatakan bahwa tuduhan yang diajukan terhadap Quiboloy adalah bagian dari “upaya kejam” untuk menjatuhkan pemimpin mereka.
Juga, penasihat hukum bersumpah mereka tidak akan pernah mengurangi gereja dan misinya. —LBG, Berita GMA
Posted By : data pengeluaran hk