Renungan: Mari kita belajar rendah hati seperti perwira Romawi
Uncategorized

Renungan: Mari kita belajar rendah hati seperti perwira Romawi

Kita bisa belajar rendah hati, karena tidak ada yang bisa kita banggakan di hadapan Tuhan (Matius 8:5-11).

“Lalat menginjak kerbau” adalah sebutan yang diberikan kepada orang-orang yang dengan angkuh menggunakan pengaruhnya, mulai dari orang yang dilayaninya.

Orang-orang seperti itu merasa bahwa mereka sama besar dan kuatnya dengan orang yang bersama mereka. Seringkali, orang yang dianggap lalat menginjak permukaan kerbau malah lebih kejam dari bosnya.

Mereka begitu terbawa oleh kesombongan mereka sehingga mereka melupakan kata kerendahan hati.

Tetapi kita dapat membaca dalam Injil (Matius 8:5-11) pesan kerendahan hati dan iman yang kuat kepada Tuhan ketika kita mengamati dalam Bacaan tentang seorang perwira tinggi Tentara Romawi.

Dia berkata kepada Yesus, “Dia tidak layak untuk dikunjungi. Tetapi katakan saja kepada-Nya bahwa hambanya akan disembuhkan”. (Mat. 5:8)

Siapakah di antara kita yang layak di hadapan Tuhan Allah kita? Beberapa orang tenggelam dalam segelas air.

Mereka langsung merasa menjadi orang besar dan kuat setelah diberi kesempatan, dan mereka menjadi sombong atau angkuh.

Tapi apa yang bisa kita banggakan dari Tuhan yang menciptakan kita semua? Marilah kita ingat bahwa dari lahir sampai pertumbuhan kita, semua yang kita miliki adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan.

Sangat menyedihkan melihat beberapa dari kita langsung bertindak seperti Tuhan ketika mereka memiliki posisi, pengaruh atau menjadi terkenal. Mereka berpikir bahwa mereka mungkin setara atau bahkan lebih tinggi dari Tuhan.

Tetapi bukan pejabat tinggi Tentara Romawi yang disebutkan dalam Injil. Kerendahan hati dan pengakuan dirinya bahwa Yesus Kristus sangat mengesankan baginya sangat luar biasa.

Terlepas dari posisinya yang tinggi, pejabat Romawi, Putra Allah, tahu siapa yang dia hadapi dan dengan siapa dia berbicara. Jadi baginya, tidak ada yang bisa dibanggakan dibandingkan dengan Yesus meskipun dia memiliki pasukan yang besar untuk dipimpin.

Dan kerendahan hatinya adalah untuk seorang budak yang ingin disembuhkan oleh pejabat Romawi oleh Yesus Kristus. Dan Yesus berkata kepadanya, “Aku akan pergi dan menyembuhkan dia.”

Ketika Yesus mengatakan itu, pejabat itu berkata, “Tuhan, saya tidak layak bagi Anda untuk datang ke rumah saya. Katakan saja, dan hamba-Ku akan sembuh.” (Mat. 8:5-13)

Membaca mengajarkan kita bahwa kita juga harus belajar untuk menjadi rendah hati seperti yang ditunjukkan pejabat Romawi itu. Karena apa pun yang kita alami dalam hidup ini, kita masih satu titik di hadapan Tuhan kita.

Ayo berdoa: Tuhan Yesus, semoga kami belajar rendah hati seperti yang ditunjukkan pejabat Romawi dalam Injil. Karena kita tidak punya apa-apa untuk dibanggakan karena kita hanya diciptakan oleh Allah Bapa. AMIN.

–FRJ, Berita GMA

Posted By : togel hongkonģ