“Berhati-hatilah agar Anda tidak menikmati pesta pora, mabuk-mabukan dan memusatkan pikiran Anda pada kekhawatiran hidup ini. Jika tidak, Anda mungkin tiba-tiba menyusul Hari itu”. (Lukas 21:34)
Saya ingat tempo hari, ada lagu terkenal berjudul “Laklak.” Lagu itu berbunyi: “Saran nenek jangan minum bir karena tidak kekanak-kanakan. Sekarang aku sudah tua, nenek minta toma.”
Lagu ini mungkin merujuk pada orang-orang yang tidak melakukan apa pun dalam hidup mereka selain minum dan mabuk. Jika orang lain menyebutnya “paru-paru api”.
Karena mereka menghabiskan waktu dan waktu mereka untuk minum anggur dan membakar paru-paru mereka, dan bersenang-senang. Yang lain menenggelamkan diri dalam alkohol untuk melupakan kekhawatiran hidup.
Tuhan tidak melarang minum alkohol, terutama pada acara-acara penting. Itu hanya menjadi buruk, tidak hanya di mata Tuhan tetapi juga di mata tetangga dan orang yang kita kasihi, ketika itu terlalu banyak.
Dengan minum berlebihan, kita mengabaikan diri kita sendiri, pekerjaan dan keluarga. Kadang-kadang, mabuk adalah sumber pertengkaran.
Tapi bukan hanya alkoholisme yang menyebabkan masalah. Bahkan dalam keburukan lain yang membawa kebahagiaan diri, tetapi juga menjauhkan kita dari hubungan kita dengan Tuhan.
Jadi Bacaan (Lukas 21:34) mengingatkan kita bahwa kita harus berhati-hati untuk tidak menikmati pesta pora, mabuk-mabukan dan tidak terlalu khawatir tentang hidup kita.
Terkadang, kita berpikir bahwa kehidupan di bumi ini terbungkus dalam kesenangan. Jadi apa yang dilakukan beberapa orang adalah tenggelam dalam kebahagiaan bahkan dengan cara yang terlarang dan menghancurkan jiwa mereka. Kegiatan yang menyenangkan tetapi tidak berkenan di mata Tuhan.
Pandangan kita tentang kehidupan yang telah Tuhan Allah berikan kepada kita seharusnya merupakan sukacita yang murni. Kita lupa bahwa hidup kita di bumi ini memiliki akhir, atau batas.
Ada banyak cara kita bisa merasa bahagia tetapi kita tidak bisa berbuat dosa. Jika anugerah yang didapat terlalu banyak, daripada dikonsumsi dalam kebiasaan buruk, bisa digunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan apalagi sekarang sedang ada pandemi.
Senyum di bibir orang yang membutuhkan yang dapat ditolong dan dengan kata “terima kasih” yang menyertainya, akan membawa Anda kesenangan yang lebih besar daripada alkohol yang terkandung dalam anggur paling mahal.
Pesan Injil jelas, bahwa Hari itu mungkin menyusul kita seperti jebakan. Karena Hari itu akan datang atas semua bangsa di bumi. (Lukas 21:34-35)
Bukan hanya masa kini yang harus dipikirkan, ingatlah masa depan jiwa kita seandainya Hari yang dimaksud oleh Bacaan itu tiba.
Jangan terlalu khawatir tentang hidup kita karena Tuhan tidak akan meninggalkan kita jika kita bekerja keras dan memiliki iman.
Membaca hari ini mengajarkan kita untuk tidak menghabiskan terlalu banyak waktu dan waktu kita untuk melakukan hal-hal yang berdosa dan tidak menyenangkan Tuhan.
Marilah kita bersenang-senang dengan keluarga kita, membantu orang lain, dan memelihara seperti menanam hubungan kita dengan Tuhan Allah, sebagai persiapan untuk datangnya Hari yang telah ditentukan.
Ayo berdoa: Tuhan Allah kami, tolonglah kami untuk tidak terlalu khawatir dalam hidup ini. Dan sebaliknya biarlah iman kami kepada-Mu menjadi kuat sehingga kami siap untuk datangnya Hari itu. AMIN.
–FRJ, Berita GMA
Posted By : togel hongkonģ