Senat menyetujui RUU yang menciptakan marsekal peradilan
Uncategorized

Senat menyetujui RUU yang menciptakan marsekal peradilan

Senat pada hari Senin menyetujui pada pembacaan ketiga dan terakhir sebuah RUU yang menciptakan Kantor Perwira Peradilan di bawah Mahkamah Agung untuk mengamankan dan melindungi anggota, pejabat, personel, dan properti Kehakiman.

RUU Senat 1947 atau Undang-Undang Peradilan Peradilan yang diusulkan disetujui dengan 21 suara setuju, tidak ada suara negatif, dan satu abstain.

Senator Ronald “Bato” Dela Rosa abstain dari pemungutan suara pada tindakan tersebut.

SB 1947 berusaha untuk menciptakan petugas peradilan yang akan bertanggung jawab terutama untuk keamanan, keselamatan, dan perlindungan anggota, pejabat, personel, dan properti peradilan, termasuk integritas pengadilan dan prosesnya.

Penciptaannya bertujuan untuk melawan serangan terhadap hakim, pengacara, dan personel pengadilan lainnya.

Perwira peradilan juga akan ditugaskan untuk melakukan penilaian ancaman dan meluncurkan penyelidikan atas kejahatan dan pelanggaran lain yang dilakukan terhadap pegawai peradilan dan properti pengadilan.

RUU tersebut juga memungkinkan mereka untuk melakukan penyelidikan atas tuduhan penyimpangan, termasuk korupsi dan korupsi, yang dilakukan oleh anggota profesi hukum.

Menurut Senator Richard Gordon, sponsor RUU tersebut, kantor yang diusulkan akan dipimpin oleh seorang kepala marshal, yang akan ditunjuk oleh SC, dan akan dibantu oleh tiga wakil marshal yang ditugaskan di Luzon, Visayas, dan Mindanao. .

Jika diundangkan, RUU tersebut akan mendapatkan dana awal sebesar P50 juta, yang akan mencakup gaji dan pengeluaran personel lainnya, serta pembelian perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, antara lain.

Sejak 1999, Gordon mengatakan 34 hakim telah dibunuh dan hanya 10 persen dari pembunuhan yang telah diselesaikan.

Hingga 26 Juli 2021, Gordon mengatakan 157 pengacara, hakim, dan personel pengadilan telah terbunuh. Enam puluh tiga dari mereka tewas di bawah pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte.

“Ini akan mengirimkan pesan kuat bahwa Anda tidak bisa begitu saja membunuh seorang hakim. Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa sistem peradilan kita beroperasi di lingkungan yang aman. Hakim, saksi, personel pengadilan, dan penegak hukum tidak harus menghadapi ancaman kekerasan dalam menjalankan tugasnya,” kata anggota parlemen dalam sebuah pernyataan.

“Perlindungan ini sangat penting untuk menjaga independensi peradilan kita sehingga dapat terus berfungsi sebagai benteng yang melindungi hak dan kebebasan individu,” tambahnya. — DVM, Berita GMA


Posted By : data pengeluaran hk