Saat lonjakan COVID-19 melanda negara, tenaga kesehatan mengalami kelelahan karena tidak sempat istirahat selama merawat pasien COVID-19.
Sebuah laporan “24 Oras” oleh Jun Veneracion mengutip asisten perawat Robbie Juanitas Dedios yang berbagi bahwa kadang-kadang tidak ada istirahat selama shift 12 jam di rumah sakit.
“Ada kalanya tidak bisa makan, tidak bisa buang air kecil, sehingga sulit bekerja saat lapar dan kandung kemih pecah,” kata Dedios.
(Ada saat-saat saya tidak bisa makan atau buang air kecil sehingga pasti sulit untuk bekerja ketika Anda lapar dan tidak bisa menggunakan toilet.)
Namun setelah kasus turun pada November, Dedios dan petugas kesehatan lainnya yang memantau bangsal COVID-19 di General Santos City dapat meluangkan waktu untuk beberapa momen yang mengangkat suasana hati, seperti melakukan tarian TikTok bahkan sambil mengenakan alat pelindung diri.
“Tetap bahagia meski hal-hal yang kita lalui agak sulit karena tidak akan membuatmu sedih atau lelah di tempat kerja,” kata perawat Kim Mojado.
(Kita perlu bahagia bahkan jika ada krisis karena kesedihan atau kelelahan tidak akan membantu.)
Pusat Medis East Avenue di Kota Quezon telah turun untuk mengoperasikan tiga bangsal COVID-19 dari lima, setelah pasiennya berkurang dari 20 menjadi 30. Ini adalah pengurangan besar dari 100 menjadi 50 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sebelumnya.
Dalam laporan “24 Oras” Ian Cruz, Justine Gayle Caguioa, seorang petugas kesehatan di Pasig, mengatakan dia akhirnya punya waktu untuk mengunjungi keluarganya setelah kasusnya menurun.
“Sebelumnya, setelah bekerja, segera istirahat. Sekarang, saya bisa pergi ke suatu tempat seperti mengunjungi keluarga [Previously, I only went straight to bed to rest after work. Now, I can go anywhere and even visit my family],” dia berkata.
Penelitian GMA menemukan bahwa tempat tidur bangsal COVID-19 yang terisi turun dari 28.796 pada 6-12 September menjadi 12.342 pada 1-7 November.
Jumlah tempat tidur yang digunakan turun karena rata-rata infeksi baru turun dari lebih dari 20.000 pada 6 hingga 12 September menjadi 2.000 dari 1 hingga 7 November.
Tetap waspada
Meski menyambut baik perkembangan ini, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Filipina (PHAPi) mengingatkan masyarakat untuk waspada untuk mencegah lonjakan virus lain terutama di musim Natal.
“Mari kita berhati-hati sekarang. Ikuti protokol kesehatan karena jika tidak, mungkin ada lonjakan selama musim liburan, sayangnya, orang tidak akan bisa keluar,” kata presiden PHAPi Dr. Jose Rene De Grano.
[Let’s be careful. Let’s follow health protocols, otherwise we might end up with a surge during Christmastime and people won’t be able to go out.] – Consuelo Marquez / BM, GMA News
Posted By : data pengeluaran hk