Administrasi dosis vaksin COVID-19 di setidaknya lima wilayah masih lambat karena tantangan dalam aksesibilitas dan kurangnya vaksinator, kata tsar vaksin Carlito Galvez Jr. Senin.
Selama pengarahan di Laging Handa, Galvez mengidentifikasi wilayah-wilayah ini sebagai Wilayah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM), Wilayah 4B (Mimaropa), Wilayah 5 (Wilayah Bicol), Wilayah 9 (Semenanjung Zamboanga) dan Wilayah 12 (Soccsksargen).
“Itu karena aksesibilitas [challenges] seperti di BARMM, karena Basilan, Sulu, Tawi-Tawi, yang merupakan provinsi kepulauan, mereka tidak memiliki fasilitas rantai dingin [for vaccine storage],” kata Galvez.
“Kami juga kekurangan vaksin, dan kami telah berkonsultasi dengan asosiasi medis, dan mereka, serta profesional medis terkait seperti apoteker dan dokter gigi, bersedia membantu,” tambahnya.
Pemerintah menargetkan untuk memberikan 1 juta hingga 1,5 juta dosis vaksin COVID-19 dalam sehari mulai 20 November untuk mempercepat upaya vaksinasi.
Program vaksinasi COVID-19 pemerintah dimulai pada 1 Maret, tetapi hanya mampu menembus angka satu juta dosis yang diberikan dalam sehari pada 4 November lalu.
Filipina berharap untuk memvaksinasi 80% dari 109 juta penduduknya pada 9 Mei 2022 untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap COVID-19.
Galvez mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa sekarang negara itu memiliki pasokan vaksin yang cukup, vaksinasi terhadap COVID-19 harus dibuat wajib untuk keselamatan semua orang.
“Ketika ada bahaya saat angin topan, ada evakuasi paksa untuk kesejahteraan rakyat. Vaksinasi wajib ini diperlukan karena jika tidak, itu akan membahayakan ekonomi dan kesehatan kita,” katanya. —KBK, Berita GMA
Posted By : data pengeluaran hk