Warga Sulu yang membantu beberapa tentara selamat dari kecelakaan pesawat C-130 pada bulan Juli sekarang menjadi penyelamat bersertifikat, menurut laporan Unang Balita oleh Marisol Abdurahman pada hari Selasa.
Melalui prakarsa Sayap Operasi Komando-Taktis Angkatan Bersenjata Mindanao Barat, para “pahlawan Tausug” menjalani pelatihan pencarian dan penyelamatan, antara lain termasuk pelajaran tentang rappelling dan penyelamatan air.
“Mereka dapat membantu masyarakat, di barangay mereka di mana bencana terjadi, untuk memberikan kepada mereka keterampilan yang tepat dari responden pertama,” kata komandan TOW-Westmincom Kolonel Dennis Estrella.
(Mereka akan dapat membantu masyarakat, khususnya di barangay tempat kecelakaan terjadi, dan memberikan keterampilan yang tepat sebagai responden pertama.)
Pada 4 Juli, C-130 yang naas itu jatuh di Barangay Bangkal di kota Patikul setelah gagal mendarat di bandara.
Korban tewas adalah 53 orang, terdiri dari 50 tentara dan tiga warga sipil. Sementara itu, 46 prajurit dan empat warga sipil terluka.
Pada bulan September, Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengungkapkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh instrumen pesawat yang rusak dan reaksi pilot yang tidak tepat.
“Kami melihat tentara meminta bantuan melambai di dalam api, di dalam api terbesar dalam kecelakaan pesawat. Kami tidak bisa memikirkan apa pun bahkan jika kami mati selama kami menyelamatkan para prajurit di sana, ”kata Eldizen Pandao, salah satu penyelamat.
(Kami melihat para prajurit di dalam pesawat yang terbakar meminta bantuan. Kami hanya berpikir untuk menyelamatkan para prajurit, meskipun itu mungkin harus mengorbankan nyawa kami.)
“Kami bersedia dan akan membantu orang lain kapan saja,” tambahnya.
(Kami bersedia membantu siapa saja kapan saja.) — Jiselle Anne Casucian / VBL, GMA News
Posted By : totobet